Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan
SEJARAH
Organisasi penyedia layanan Tes Potensi Akademik (TPA),
berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan penggunaan dan
pengguna alat tes itu sendiri. Sebagai alat tes, TPA pertama kali dikembangkan
bersamaan dengan berdirinya Overseas Training Office(OTO) di Bappenas pada
tahun 1984. Tugas OTO Bappenas pada waktu itu adalah mengelola dan
mengkoordinasikan dana hibah luar negeri untuk peningkatan SDM khususnya PNS
melalui program beasiswa S2 dan S3 luar negeri. Mengingat besarnya calon
peserta dan tuntutan akan adanya kredibilitas untuk memilih calon peserta serta
untuk menjamin keberhasilan penyelesaian studi peserta program yang
diselenggarakan OTO Bappenas, dikembangkan suatu alat seleksi sejenis advanced
level scholastic aptitude test (SAT) yang telah diterapkan secara luas di
Amerika Serikat, dalam bahasa Indonesia. Konsep TPA dirancang mengikuti model
Graduate Record Examination Aptitude Test (GRE) yang telah diterapkan secara
luas di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil karena sebagian besar calon
mahasiswa dikirm ke universitas di Amerika Serikat yang menuntut calon lolos
saringan GRE. Disamping itu, penelitian di Amerika Serikat menunjukan angka
total GRE lebih valid dibanding indeks prestasi undergraduate sebagai alat
prediksi keberhasilan dalam pendidikan pascasarjana. Dari pelaksanaan tes
pertama tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari departemen dan lembaga
non departemen yang menyatakan bahwa TPA sangat sesuai digunakan sebagai salah satu
alat seleksi bagi calon peserta program S2 dan S3 luar negeri. Dari analisis
item soal-soal TPA menunjukan bahwa validitas dan reliabilitas TPA cukup
tinggi. Untuk menjaga kualitas dan kredibilitas TPA, Koperasi Bappenas secara
periodik bekerjasama dengan konsultan dan lembaga, baik dari dalam maupun luar
negeri, dalam pengembangan TPA. Selain itu, OTO Bappenas juga terus memperbaiki
sistem pendaftaran, pengadaan bahan, pelaksanaan tes, penilaian (skoring), dan
penyampaian hasil kepada peserta. Pada perkembangan selanjutnya, TPA tidak
hanya digunakan sebagai alat seleksi untuk program beasiswa S2 dan S3 luar
negeri saja, namun juga digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa
program S2 dan S3 oleh sebagian besar perguruan tinggi negeri dan swasta.
Selain itu TPA juga kemudian dipergunakan sebagai alat seleksi penerimaan
pegawai baru dan mutasi/promosi jabatan oleh departemen/lembaga non departemen
di pusat dan daerah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta. Sebagai organisasi
penyedia layanan, OTO Bappenas sebagai penyedia layanan di bawah lembaga
pemerintah, sekarang telah diganti oleh lembaga berbadan hukum independen:
Koperasi Pegawai Bappenas atau disebut juga dengan nama Koperasi Perencanaan.
Koperasi Perencanaan memiliki unit khusus yang melayani permintaan
penyelenggaraan TPA dan tes lain-lainya, yakni: Unit Usaha Otonom
Penyelenggaraan Tes (UUO PT).
Jika memang penting, bagaimana tips sukses dalam menghadapi TPA?
Jika pernah mendaftar kerja di berbagai perusahaan, kamu mungkin tidak asing lagi dengan tes yang satu ini. Tes Potensi Akademik atau TPA adalah salah satu jenis psikotes yang digunakan untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang. Di Indonesia, TPA banyak dimanfaatkan dalam proses rekrutmen kerja, tes beasiswa, hingga tes masuk perguruan tinggi.
Bahkan, dikutip dari laman resmi Bappenas, TPA juga
dirancang untuk melihat potensi intelektual yang dianggap mendasari kemungkinan
keberhasilan seseorang dalam menjalani pendidikan S2 atau S3.
Setidaknya ada tiga aspek yang dinilai dalam tes TPA, yakni
verbal, numerikal, dan figural.
Kemampuan verbal adalah kemampuan memahami dan berpikir
menggunakan bahasa.
Adapun kemampuan numerikal adalah kemampuan memahami dan
berpikir menggunakan angka.
Sementara itu, kemampuan figural adalah kemampuan memahami
dan berpikir menggunakan gambar.
Meskipun pertanyaan dalam Tes Potensi Akademik terkesan
sederhana, banyak orang justru gagal dalam tes ini.
Alasannya beragam, mulai dari tidak teliti, kekurangan
waktu, hingga bingung menentukan jawaban yang tepat.
Oleh karena itu, dibutuhkan trik khusus untuk dapat menjawab
semua pertanyaan dengan tepat sesuai waktu yang telah disediakan.
Tes Potensi Akademik menggunakan sistem penilaian skor.
Semakin banyak jawaban yang berhasil kamu jawab dengan benar, semakin tinggi
pula skormu.
Adapun Tes Potensi Akademik ini umumnya memiliki 3 jenis soal. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, dan tes logika:
- Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (Persamaan kata), antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.
- Tes angka mengukur kemamuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berfikir terstruktur, dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmatik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka, dan tes angka dalam cerita.
- Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita, dan tes logika diagram.
Contoh Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan
1. Semua anggota keluarga Nadine bermata biru.
Mata Nelly berwarna cokelat.
A. Anggota keluarga Nadine adalah Nelly
B. Nelly belum tentu anggota keluarga Nadine
C. Nelly bukan anggota keluarga Nadine
D. Nelly anggota keluarga Nadine yang bermata cokelat
E. Nelly adalah anggota keluarga Nadine
Jawaban Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan: C. Nelly bukan
anggota keluarga Nadine
Semua anggota keluarga Nadine bermata biru. Jika mata Nelly
berwarna cokelat, maka dia bukan anggota keluarga Nadine.
2. Jika Boy suka futsal maka Robby suka voli.
Mereka adalah sepupu dan Boy tidak suka voli.
A. Robby suka voly
B. Robby tidak suka yang Boy suka
C. Boy dan Robby suka voli
D. Boy dan Robby suka futsal
E. Boy bisa bermain voli
Jawaban Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan: D. Boy dan Robby
suka futsal
Jika Boy suka futsal maka Robby suka voli. Mereka adalah
sepupu. Boy tidak suka voli. Artinya Boy dan Robby suka futsal.
3. Tidak semua orang yang pergi ke mal karena belanja.
Hari ini Anggi pergi ke mal.
A. Hari ini Anggi belum tentu belanja
B. Mal adalah tempat untuk orang-orang berbelanja
C. Hari ini Anggi berbelanja
D. Anggi adalah seorang pelanggan di pusat perbelanjaan di
mal
E. Hai ini Anggi tidak berbelanja
Jawaban Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan: A. Hari ini Anggi
belum tentu berbelanja.
Tidak semua orang yang pergi ke mal karena akan berbelanja.
Jika hari ini Anggi pergi ke mal, maka ia belum tentu akan berbelanja.
4. Tempat nongkrong yang bergaya klasik lebih mahal harganya
di banding tempat nongkrong yang bergaya tradisional.
Tempat makan yang lebih mahal harganya lebih banyak
didatangi anak-anak muda.
A. Tempat nongkrong yang bergaya klasik dan tradisional
jumlah anak-anak muda yang datang sama
B. Tempat nongkrong bergaya tradisional lebih banyak
didatangi anak-anak muda karena harganya murah
C. Tidak bisa di tentukan banyaknya anak-anak muda yang
datang di tempat nongkrong bergaya klasik dan bergaya tradisional
D. Tempat nongkrong yang bergaya klasik lebih banyak di
datangi anak-anak muda
E. Tempat nongkrong bergaya kalasik dan tradisional harganya
sama
Jawaban Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan: D. Tempat nongkrong yang bergaya klasik lebih banyak didatangi anak-anak muda. Tempat nongkrong yang bergaya klasik lebih mahal harganya dibanding tempat nongkrong yang bergaya tradisional. Tempat makan yang lebih mahal harganya lebih banyak didatangi anak-anak muda. Artinya, tempat nongkrong yang bergaya klasik lebih banyak didatangi anak-anak muda.
5. Steffani selalu latihan piano setiap hari Kamis sore.
Hari Kamis sore Steffani ada les tambahan kimia di
sekolahnya.
A. Steffani tidak latihan piano, tetapi ikut les tambahan
kimia di sekolahnya
B. Steffani tetap latihan piano walaupun ada les tambahan
kimia di sekolahnya
C. Steffani tidak berangkat les tambahan Kimia di sekolahnya
D. Steffani mengganti les tambahan Kimia di hari lain
E. Steffani latihan piano di hari lain dan tetap les
tambahan Kimia di sekolahnya
Jawaban Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan: B. Steffani tetap
latihan piano walau pun ada les tambahan Kimia di sekolahnya.
Steffani selalu latihan piano setiap hari Kamis sore. Jika
hari Kamis sore Steffani ada les tambahan Kimia di sekolahnya, maka Steffani
selalu latihan piano meskipun ada acara lain. Steffani tetap latihan piano
walaupun ada les tambahan Kimia di sekolahnya.
6. Semua siswa ingin masuk di fakultas teknik.
Panji tidak ingin diterima di fakultas teknik.
A. Panji mengikuti seleksi masuk fakultas teknik
B. Beberapa siswa tidak lolos dalam ujian penerimaan
mahasiswa baru
C. Semua siswa yang mengikuti tes penerimaan diterima di
fakultas teknik
D. Panji diterima di fakultas teknik setelah mengikuti tes
E. Panji tidak mengikuti seleksi penerimaan di fakultas teknik
Jawaban Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan: E. Panji tidak
mengikuti seleksi penerimaan di fakultas teknik.
Semua siswa ingin masuk di fakultas teknik. Jika Panji tidak
ingin diterima di fakultas teknik, maka Panji tidak berminat untuk masuk ke
fakultas teknik. Panji pun tidak perlu untuk mengikuti seleksi penerimaan di
fakultas teknik.
7. Jika Rafa membeli jas, maka ia juga membeli kemeja.
Jika Rafa membeli kemeja, maka Chandra membeli kaus basket.
Chandra membeli sepatu basket.
A. Chandra dan Rafa membeli kemeja
B. Rafa membeli jas dan kemeja
C. Rafa tidak membeli jas
D. Rafa membeli jas dan kaus basket
E. Rafa dan Chandra membeli sepatu basket
Jawaban Soal Tpa Bappenas Dan Pembahasan: C. Rafa tidak
membeli jas.
Jika Rafa membeli jas, maka ia juga akan membeli kemeja.
Jika Rafa membeli kemeja, maka Chandra membeli kaus basket. Jika Chandra
membeli sepatu basket, maka ia tidak membeli kaus basket. Rafa pun tidak
membeli kemeja, artinya Rafa tidak membeli jas.
Contoh Soal Numerik
1. 9, 5, 1, 2, 10, 6, 2, 3, 11, 7, ....
a. 3
b. 4
c. 7
d. 8
e. 12
Jawaban: a. 3
2. 134, 26, 160, 186, ....
a. 340
b. 346
c. 360
d. 366
e. 380
Jawaban: b. 346
3. 0, 3, 3, 6, 9, ....
a. 3
b. 6
c. 9
d. 12
e. 15
Jawaban: e. 15
4. a, m, n, b, o, p, c, ....
a. a
b. d
c. q
d. r
e. t
Jawaban: c. q
Sinonim
Berikut contoh soal tes potensi akademik bagian sinonim dan
pembahasannya.
1. Agitasi = …
A. Hasutan
B. Penolakan
C. Rencana
D. Kompromi
E. Konsolidasi
Pembahasan:
Agitasi memiliki arti ajakan; persuasi. Jadi, jawabannya
adalah A.
2. Konformitas = …
A. Konflik
B. Ketidakteraturan
C. Pembentukan
D. Harmoni
E. Anomali
Pembahasan:
Konformitas berasal dari bahasa inggris confirm yang artinya
konfirmasi; disetujui; kukuh. Jadi, jawabannya adalah D.
3. RELATIF = ….
a. Biasa
b. Ukuran
c. Nisbi
d. Statis
e. Pasti
Jawaban: C
Antonim
Berikut contoh soal tes potensi akademik bagian antonim dan
pembahasannya.
Soal 1
Diversitas x …
A. Monoton
B. Disparitas
C. Seragam
D. Unggul
E. Rendah
Pembahasan:
Diversitas memiliki arti kata variasi; macam; beragam;
keanekaragaman. Sehingga, lawan kata dari diversitas berdasarkan pilihan
jawaban adalah seragam. Jadi, jawabannya adalah C.
Soal 2
Muntul x …
A. Gerigi
B. Padat
C. Tumpul
D. Tajam
E. Majal
Muntul memiliki arti tumpul; majal. Jadi, jawabannya adalah D.
No comments:
Post a Comment